Newest Post

// Posted by :euis permata // On :Rabu, 18 Januari 2017



PERAN GURU DALAM PERKEMBANGAN PEMBELAJARAN
BAHASA SISWA DI SEKOLAH DASAR
( EUIS PERMATA )
  ABSTRACT
Professional teachers can guide students to develop their potential to be better than the various aspects of life. One of them is the ability to speak, it affects the ability to think in learning. Communication between teachers and students can be one of the important assets in the realization of flexible learning, active, and conducive. Student learning outcomes realized in the form of quantitative data and qualitative data so that the effect on student success in learning. Success guiding learners in terms of intellectual and emotional encourage students to raise the curiosity, creativity, and be able to fix all the mistakes.
( Guru profesional dapat membimbing siswa agar mengembangkan potensinya menjadi lebih baik dari berbagai aspek kehidupan. Salah satunya kemampuan berbahasa, hal ini berpengaruh terhadap kemampuan berpikir seseorang dalam pembelajaran. Komunikasi antara guru dan siswa dapat menjadi salah satu aset penting dalam terwujudnya pembelajaran yang fleksibel, aktif, dan kondusif. Hasil belajar siswa diwujudkan dalam bentuk data kuantitatif dan data kualitatif sehingga berpengaruh pada keberhasilan siswa dalam belajar. Keberhasilan membimbing peserta didik dari segi intelektual dan emosional mendorong siswa untuk meningkatkan rasa ingin tahu, berkreativitas, dan dapat memperbaiki semua kesalahannya ).
Bahasa memungkinkan manusia untuk saling berhubungan, saling berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan kemampuan intelektual. Mata pelajaran bahasa merupakan program untuk mengembangkan pengetahuan, keterampilan, serta sikap positif dalam berbahasa. Guru sebagai pelaksana pengajaran bahasa harus memiliki kompetensi yang memadai. Untuk itu, guru menjadi faktor penentu dalam pembelajaran bahasa.
Pembelajaran bahasa dapat menggunakan benda - benda konkret di sekitar siswa. Pembelajaran bahasa disampaikan guru melalui panca indra yaitu penglihatan, pembauan, pendengaran, peraba, dan pengecap. Hal ini bertujuan untuk mempermudah siswa dalam menerima pembelajaran. Seorang guru merupakan teladan bagi peserta didiknya. Dia harus memiliki kesabaran dalam mendidik siswa dan dapat mengembangkan potensi siswa untuk menjadi lebih baik dari berbagai aspek kehidupan.

Guru harus menguasai kondisi kelas sehingga tercipta suasana yang menyenangkan. Hal ini dapat dilakukan melalui berbagai macam metode menarik agar anak antusias dalam mengikuti proses pembelajaran.  Metode itu dapat berupa ceramah, diskusi, presentasi, games, dan lain-lain. Komunikasi antara guru dan siswa dapat menjadi salah satu aset penting dalam terwujudnya pembelajaran yang fleksibel, aktif, dan kondusif.
Bahasa memiliki makna dan disusun secara sistematis. Menurut pendapat Dyson bahwa perkembangan berbicara pada individu dapat menyesuaikan dengan keinginannya sendiri. Belajar berbahasa itu memerlukan latihan dan perubahan secara bertahap. Hal ini tidak mudah dan tidak sulit tetapi membutuhkan adanya kebiasaan. Belajar bahasa perlu latihan khusus. Hal tersebut bisa dilakukan di sekolah dengan bimbingan guru profesional dengan memberikan pembelajaran berupa pengalaman kepada siswa.
Belajar bahasa adalah belajar berkomunikasi terdapat unsur – unsur berpengaruh dalam komunikasi antara lain skemata, kebahasaan, strategi produktif, mekanisme psikofisik, dan konteks unsur – unsur tersebut perlu dipertimbangkan dalam merumuskan area isi pengajaran bahasa. Guru sebagai perumus dipandang berhasil apabila area isi pengajaran bahasa berisikan unsur – unsur berpengaruh dalam komunikasi.
Unsur – unsur tersebut memiliki keterkaitan dan keterikatan serta tidak dapat dipisahkan. Hal ini tidak sempurna jika tidak ada salah satunya. Sehingga harus ada komunikasi antara unsur – unsur tersebut dengan adanya interaksi dalam aktivitas, ruang dan waktu. Guru harus berkomunikasi dengan anak untuk menguji kemampuan individu dalam keterampilan berbahasa. Keterampilan berbahasa dapat berupa keterampilan membaca, mendengarkan, berbicara, dan menulis. Misalnya seorang anak membaca sebuah buku dongeng sehingga anak terlatih dan terampil dari segi kognitif, afektif, maupun psikomotorik.
Keberhasilan dalam membimbing peserta didik yaitu dari segi intelektual dan emosional. Hal tersebut mendorong siswa untuk meningkatkan rasa ingin tahu, berkreativitas, dan dapat memperbaiki semua kesalahannya. Siswa dinilai oleh seorang guru yang berkompeten terhadap tugasnya sehingga tidak adanya diskriminasi terhadap suatu penilaian. 
Setiap anak berlomba - lomba menggunakan kesempatan untuk mendapatkan nilai yang baik. Sebagai seorang guru harus mengarahkan dan memberi reward kepada anak agar anak termotivasi untuk belajar lebih giat lagi. Hasil belajar dapat terlihat dari perubahan sikap dan  tingkah laku siswa, serta diakhiri dengan suatu evaluasi. Hasil belajar tuntas jika memenuhi kriteria ketuntasan minimum dalam semua mata pelajaran. Selain itu, mereka harus memiliki skill sehingga dapat direalisasikan dalam kehidupan sehari – hari dan bermanfaat bagi orang lain.
Hasil belajar merupakan uraian untuk menjawab pertanyaan apa yang harus diketahui, dipahami, dan dikerjakan oleh siswa. Hasil belajar tersebut dapat diperoleh melalui serangkaian kegiatan penilaian sebelum, selama, dan sesudah pelaksanaan pembelajaran. Hasil belajar dapat diwujudkan dalam bentuk data kuantitatif dan data kualitatif. Guru dapat menggunakan data tersebut untuk membuat keputusan perihal keberhasilan dan ketidakberhasilan siswa dalam belajar.
Demikian uraian ini disajikan!

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

// Copyright © Euis Permata //Anime-Note//Powered by Blogger // Designed by Johanes Djogan //

Terima Kasih Anda Telah Membaca Artikel
Judul:
Ditulis Oleh
Berikanlah saran dan kritik atas artikel ini. Salam blogger, Terima kasih